Labels

B.Indonesia (4) b.inggris (3) b.sunda (1) biografi (2) Biologi (7) cerita pengalaman (18) cerpen (2) Cheat Point Blank (20) Cheats (18) cracking (3) ekonomi (2) Fisika (13) games (3) Geografi (5) hari raya (1) HPO (1) informasi (11) jualan (3) kimia (20) koleksi (3) matematika (8) musik (1) ngakak (16) ninja saga (9) Pelajaran (127) Pengetahuan (52) perenungan (27) PKN (29) PLH (6) rajutan (1) rempah (1) Request (7) sejarah (8) Seni Budaya (7) Seram (2) sinopsis film (2) software (10) sosiologi (2) story telling (1) TIK (13) tugas (121) Tutorial (38)

Tuesday, September 13, 2011

Sosiologi SMA Kelas satu semester 1 BAB 1


Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte dari Perancis di pertengahan abad ke-18.

Ilmu pengetahuan adalah suatu kerangka pengetahuan yang tersusun serta teruji kebenarannya, dan diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah

Pengetahuan adalah kesan yang timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan panca indra.

Tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang termasuk ilmu hanyalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Maksudnya adalah adanya urutan-urutan tertentu yang teratur dari unsur-unsur yang merupakan suatu kebulatan sehingga tergambar jelas garis besar dari ilmu pengetahuan tersebut.

Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan karena sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah, dan mendasarkan kesimpulannya pada bukti-bukti ilmiah.


Pengetahuan juga berbega dengan ide (buah pikiran) karena tidak semua ide merupakan pengetahuan.

Ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia.

Hasrat itu timbul karena banyak sekali aspek kehidupan yang masih gelap dan manusia ingin membuka tabir kegelapan tersebut.

Tapi kepuasan yang diperoleh tidak menghentikan kegiatan manusia untuk mengetahui yang lebih dalam lagi.

Contoh penemuan secara kebetulan adalah penemuan penisilin oleh Alexander Fleming (Icons of the Century, Giorgio Taborelli, 1999).

Secara umum, dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan ditinjau dari objeknya, yaitu sebagai berikut.

- Ilmu matematika, yang terdiri dari aljabar, aritmatika, stereometri,
statistik, geometri, dan kalkulus.
- Ilmu pengetahuan alam, yaitu kelompok ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala alam, baik yang hayati maupun yang tidak
hayati
- Kelompok ilmu sosial yang menyoroti perilaku manusia, seperti ilmu
politik, ekonomi, sejarah, tata negara, psikologi, komunikasi, hukum,
antropologi, sosiologi, geografi, dan arkeologi.
- Kelompok ilmu budaya yang terdiri dari ilmu bahasa, filsafat, agama,
dan seni.

Menurut sifatnya, ilmu pengetahuan dapat dibagi dua, yaitu:
- Ilmu eksakta / disebut ilmu pasti. Misalnya matematika dan IPA
- Ilmu non eksakta / disebut ilmu sosial. Misalnya IPS, ilmu budaya dan
ilmu bahasa.

Dari sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dapat dibedakan sebagai berikut.
- Ilmu pengetahuan murni = ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
membentuk dan mengembangkan ilmu secara abstrak hanya untuk
mempertinggi mutunya, tanpa menggunakannya dalam masyarakat.
- Ilmu pengetahuan terapan = ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut dalam
masyarakat dengan maksud membantu kehidupan masyarakat.

Konsep dan Definisi Sosiologi
Terdapat 2 pengertian dasar, yaitu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan sebagai metode. Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan mengenai kajian masyarakat yang disusun secara sistematis dan logis. Sosiologi sebagai metode berarti sosiologi merupakan cara-cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socious dan logos. Socious (bahasa Latin) artinya teman, dan logos (bahasa Yunani) yang berarti kata, perkataan atau pembicaraan. Secara harfiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.

Beberapa definisi mengenai sosiologi (dalam Sosiologi suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, 2002), di antaranya adalah sebagai berikut.
- Sosiologi dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat
dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari “kehidupan di
dalam masyarakat”.
- Auguste Comte berpendapat, sosiologi adalah ilmu yang terutama
mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk
senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
- J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammars mengemukakan bahwa sosiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
- William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengemukakan bahwa
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial, dan
hasilnya yaitu organisasi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
- Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Misalnya, interaksi
sosial di antara sesama anggota RT, RW, dusun, dan nagari.
- Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengemukakan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial,
dan perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhanh jalinan antara
unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu norma sosial, lembaga sosial,
kelompok sosial, dan lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal
balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh
ekonomi terhadap politik, agama terhadap ekonomi, atau hukum
terhadap agama. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur sosial masyarakat.
- Pitirim A. Sorokin mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari:
- hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial
dengan gejala nonsosial, seperti pengaruh iklim terhadap watak
manusia, dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi
penduduk;
- ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena sosial yang
terjadi dalam masyarakat;
- hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai gejala
sosial seperti antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga
dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerakan masyarakat
dengan politik.

Sifat Hakikat Sosiologi
- Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam
ataupun ilmu kerohanian.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi
membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang
seharusnya terjadi.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni, bukan ilmu pengetahuan
terapan.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang
diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
- Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-
pola umum.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan
metode yang digunakannya.
- Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan
yang khusus.

Ciri-ciri Utama Sosiologi
- Sosiologi bersifat Empiris karena didasarkan pada pengamatan kenyataan-
kenyataan sosial, dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
- Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk
menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori
keilmuan.
- Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk
atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemudian diperbaiki,
diperluas, serta diperdalam.
- Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-
buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta
tersebut secara analitis dan apa adanya.

Objek Studi Sosiologi
Objek Studi Sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan tersebut.

Dalam perspektif tersebut, secara kolektif dapat dikategorikan dalm tiga tahap studi sosiologi, yaitu sifat dasar dan perkembangan manusia, interaksi manusia dan hubungannya, serta penyesuaian secara bersama dengan lingkungan.

Ekologi manusia merupakan studi terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan lama bukan sebagai makhluk biologis, tetapi sebagai mahluk sosial.

Kegunaan Sosiologi
Sosiologi memiliki 4 macam kegunaan, yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial.

- Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif.
Beberapa kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah sebagai berikut.
- Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat.
- Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam.
- Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas.
- Dengan berpikir secara sosiologis
- Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang fungsinya untuk menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.

- Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena:
- Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan
oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris.
- Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
- Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif.
- Kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
- Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.

- Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Proses pembangunan terutama ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik secara material maupun secara spiritual. Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu cita-cita yang meliputi hal-hal:
- Pembangunan harus bersifat rasionalistis.
- Adanya perencanaan dan proses pembangunan.
- Peningkatan produktivitas.
- Peningkatan standar kehidupan.
- Kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.

Kegunaan sosiologi dalam usaha-usaha pembangunan adalah sebagai berikut.
- Pada Tahap Perencanaan
Sosiologi dapat berguna di dalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat, pusat perhatian sosial, stratifikasi sosial, pusat-pusat kekuasaan, serta sistem dan saluran-saluran komunikasi sosial.
- Pada Tahap Pelaksanaan
Sosiologi dapat berguna untuk mengadakan identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat serta mengamati proses perubahan sosial yang terjadi.
- Pada Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi diadakan analisis terhadap efek sosial dari pembangunan tersebut.

- Pemecahan Masalah Sosial
Masalah sosial adalah suatu ketidaksuaian antara unsur-unsur sosial yang membahayakan kehidupan masyarakat.

Pada umumnya yang dianggap masalah sosial yaitu:
- Kemiskinan;
- Kejahatan;
- Disorganisasi keluarga;
- Masalah generasi muda;
- Peperangan;
- Pelanggaran terhadap norma masyarakat, seperti prostitusi, perjudian, narkoba, dan perilaku seks menyimpang;
- Masalah kependudukan;
- Masalah lingkungan hidup.

Metode-Metode Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan untuk mengungkapkan realitas sosial budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun metode-metode yang sering digunakan dalam penelitian sosiologi adalah sebagai berikut.

- Metode Statistik
Metode ini banyak dipakai untuk menunjukkan hubungan atau pengaruh kausalitas serta memperkecil prasangka pribadi atau sepihak.

- Metode Eksperimen
Metode Eksperimen dilakukan terhadap 2 kelompok. Kelompok pertama merupakan eksperimen, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol.

- Metode Induktif dan Deduktif
Metode induktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah umum dengan mempelajari gejala yang khusus. Metode Deduktif adalh metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari gejala yang umum.

- Metode Studi Kasus
Metode ini digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya gerakan-gerakan buruh untuk menuntut kenaikan gaji, gerakan mahasiswa untuk memprotes kenaikan BBM, dan masih banyak lagi.

- Metode Survei Lapangan
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langsung.

- Metode Partisipasi
Metode ini digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan kelompok.

- Metode Empiris dan Rasionalistis
Metode empiris menyadarkan diri pada fakta yang ada dalam masyarakat melalui penelitian. Metode rasionalistis, mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.

- Metode Fungsionalisme
Metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.

- Metode Studi Pustaka
Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku-buku literatur di perpustakaan.

Realitas Sosial Budaya
- Konsep-Konsep tentang Realitas Sosial Budaya
Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat.

- Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu dalam waktu yang cukup lama.

Dari pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa masyarakat merupakan organisasi manusia yang selalu berhubungan 1 sama lain dan memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut.
- Orang-orang dalam jumlah relatif besar yang saling berinteraksi, baik antara individu dengan kelompok maupun antar kelompok sehingga menjadi kesatuan sosial budaya.
- Adanya kerja sama yang secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat, baik dalam skala kecil maupun dalam skala luas.
- Berada dalam wilayah dengan batas-batas tertentu yang merupakan wadah tempat berlangsungnya suatu tata kehidupan bersama.
- Berlangsung dalam waktu relatif lama, serta memiliki norma sosial tertentu yang menjadi pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.


- Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu, antar individu dan kelompok, dan antarkelompok.

- Status dan Peran
Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat. Status merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis.
Peran merupakan pola tindakan atau perilaku dari orang yang memiliki status tertentu. Peran merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis.
Status dan peran tidak dapat dipisahkan, keduanya saling beriringan. Misalnya, status seorang sultan mengharuskan ia berperan sebagai tokoh panutan masyarakat.

- Nilai
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar olehanggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan. Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan dan tata kelakuan.

- Norma
Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial. Norma dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar.

Ada 4 macam norma yang ada dalam masyarakat, antara lain:
- Norma agama, petunjuk hidup yang berupa perintah dan larangan agar
manusia berada dala jalan yang diridhai Tuhan.
- Norma adat, norma yang berkaitan dengan sistem penyelenggaraan hidup
yang terjadi secara berulang-ulang karena dibakukan dan diyakini sebagai
sesuatu yang baik.
- Norma kesusilaan, tuntutan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap warga masyarakat.
- Norma hukum, morma masyarakat yang dibuat oleh lembaga-lembaga berwenang, seperti MPR, DPR, DPD, dan pemerintah.

- Lembaga Sosial
Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting.

Ada 5 lembaga dasar yang terdapat dalam masyarakat, yaitu lembaga keluarga, lembaga keagamaan, lembaga pemerintahan, lembaga perekonomian, dan lembaga pendidikan.

- Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah-tengah masyarakat.

- Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.

Perilaku menyimpang dapat bersumber dari beberapa hal di bawah ini, yaitu:
- tidak berfungsinya aparat penegak hukum
- memburuknya situasi sosial budaya masyarakat
- tidak berhasilnya proses pewarisan budaya
- proses sosialisasi yang tidak sempurna atau lengkap.

- Pengendalian Sosial
Masyarakat menciptakan norma sebagai pedoman perilaku yang yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian.

- Proses Sosial
Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antarkomponen masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan. Dalam suatu proses sosial terdapat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu:
- Struktur sosial
- Interaksi sosial
- Struktur alam lingkungan yang meliputi letak, bentang alam, iklim, flora dan fauna.

- Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsuernya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya dalam suatu masyarakat adalah:
- perubahan lingkungan alam
- perubahan situasi kependudukan
- perubahan struktur sosial dan budaya
- perubahan nilai dan sikap

- Kebudayaan
Kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti luas, kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini yang keberadaannya diciptakan oleh manusia. Kebudayaan dapat berbentuk:
- Artifak
- Sistem aktivitas
- Sistem ide atau gagasan

Kebudayaan secara universal terdiri dari 7 unsur utama, yaitu:
- Sistem komunikasi
- Sistem kepercayaan
- Sistem kesenian
- Sistem organisasi sosial
- Sistem mata pencaharian
- Sistem ilmu pengetahuan
- Sistem peralatan dan perlengkapan hidup.

Hubungan antara Berbagai konsep Realitas Sosial Budaya

- Masyarakat dan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan seperti 2 sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.

- Masyarakat dan Interaksi Sosial
Manusia senantiasa membutuhkan pertolongan manusia yang lain. Oleh sebab itu, masyarakat selalu melakukan interaksi sosial, baik antarindividu, antar individu dan kelompok, maupun antarkelompok.

- Status dan Peranan
Status sosial merupakan posisi seseorang di tengah-tengah masyarakat. Status dan peranan selalu berkaitan. Peranan merupakan perilaku yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu, misalnya status seorang sultan mengharuskan ia berperan sebagai tokoh panutan masyarakat.

- Nilai, Norma, dan Lembaga Sosial
Untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat dibutuhkan suatu perangkat pengaturan tertib sosial yang dinamakan pranata sosial.

- Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Adanya perilaku menyimpang akan mengancam keseimbangan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan pengendalian sosial. Dengan pengendalian sosial yang efektif, maka perilaku menyimpang akan mengalami penurunan.

Data tentang Realitas Sosial dan Permasalahan Sosial
Data merupakan fakta atau keterangan mengenai fenomena yang terjadi di lapangan. Berikut ini adalah beberapa data tentang realitas sosial dan masala-masalah sosial di masyarakat berdasarkan hasil penelitian dan data statistik yang perlu mendapat perhatian dari seluruh komponen bangsa.

- Penurunan Kualitas Moral
Dewasa ini banyak dijumpai keadaan di mana kualitas moral warga masyarakat mengalami penurunan. Hal inilah yang dinamakan demoralisasi.

- Indikasi adanya Demoralisasi
Beberapa indikasi yang menunjukkan suatu bangsa mengalami gejala demoralisasi adalah sebagai berikut.
- Kuantitas dan kualitas kriminalitas sosial semakin meningkat, seperti
pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan pembunuhan.
- Terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkis, seperti pembakaran rumah, perusakan fasilitas umum, dan penjarahan.
- Konflik sosial semakin marak, baik vertikal maupun horizontal.
- Tindakan korupsi merajalela.
- Meningkatnya jumlah pemakai dan pengedar narkoba di kalangan masyarakat.
- Pergaulan bebas semakin merajalela

- Penyebab Demoralisasi
Beberapa hal yang dapat menyebabkan demoralisasi di kalangan masyarakat antara lain:
- Krisis ekonomi yang berkepanjangan.
- Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sehingga mengakibatkan jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan.
- Menurunya kewibawaan pemerintah yang ditandai denga tidak berhasilnya pemerintah memenuhi tuntutan rakyat.
- Meningkatnya angka kemiskinan
- Menurunnya kualitas aparat penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman
- Adanya sikap-sikap negatif, seperti malas, boros, tidak disiplin, serta sikap apatis yang akhirnya untuk mencapai sesuatu dilakukan dengan jalan pintas.
- Keengganan memahami dan mendalami ajaran-ajaran agama

- Terorisme
Terorisme adalah tindakan yang membuat kerusakan-kerusakan di dalam masyarakat dengan tujuan menyebarkan rasa takut serta mengancam keselamatan publik. Beberapa akibat yang timbul dari tindakan terorisme antara lain:
- jatuhnya korban jiwa dan materi
- menurunnya pendapatan sektor pariwisata
- adanya rasa takut akan keselamatan jiwa

- Merebaknya Kasus Perdagangan Anak
Indonesia merupakan pemasok perdagangan anak dan wanita terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan lembaganya, terdapat sekitar 200-300 ribu pekerja seks komersial (PSK) berusia di bawah 18 tahun.

- Meningkatnya Angka Kemiskinan
Beberapa akibat yang timbul dari meningkatnya angka kemiskinan antara lain:
- menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat kekurangan gizi
- munculnya demoralisasi yang ditandai dengan meningkatnya angka kriminalitas.

- Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah semua perbuatan anak remaja yang berlawanan dengan ketertiban umum yang ditujukan pada orang lain, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.

















BAB II

Nilai Sosial
- Pengertian Nilai Sosial
Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, penting atau tidak penting. Semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya mengenali lima masalah pokok, yaitu:
- nilai mengenai hakikat hidup manusia
- niali mengenai hakikat karya manusia
- niali mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
- nilai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitar
- nilai mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya.

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai nilai sosial adalah sebagai berikut.
- Kimball Young: nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak
disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.
- A.W.Green: nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
- Woods: nilai sosial merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
- D. Hendropuspito: nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena terbukti mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan hidup bersama.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada bentuk sesuatu yang baik, penting, pantas, serta mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama.

- Jenis-Jenis Nilai Sosial
Notonegoro membedakan nilai sosial menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.

- Nilai material
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia dan bernilai karena materi tersebut. Contoh: emas. Emas bernilai karena bentuk dan warnanya yang bagus dapat menjadi perhiasan bagi manusia.

- Nilai Vital
Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas dan berniali karena kegunaanya. Contoh: kompor. Kompor mempunyai niali tertentu karena digunakan untuk memasak makanan. Jika kompor itu rusak, maka menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan.

- Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi kebutuhan rohani manusia. Contoh: pergi ke pengajian atau mendengarkan ceramah di Masjid bagi jamaah Islam, bermeditasi dalam perayaan Tri Suci Waisak oleh rohaniawan Budha, mengikuti upacara sakramen pembabtisan bagi jamaah Kristen/Katolik, pengambilan air suci dari tujuh sumber air dalam upacara Nyepi bagi masyarakat Hindu. Nilai kerohanian dibagi ke dalam 4 nilai, yaitu:
- Nilai kebenaran
- Nilai keindahan
- Nilai moral
- Nilai keagamaan

- Ciri-Ciri Nilai Sosial
Beberapa ciri nilai sosial yang dikemukakan oleh Huky antara lain sebagai berikut.
- Nilai sosial merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara para anggota masyarakat.
- Nilai dapat diteruskan dan ditularkan dari satu orang atau kelompok ke orang atau kelompok lain melalui berbagai macam proses sosial, seperti kontak sosial, komunikasi, interaksi, difusi, adaptasi, adopsi, akulturasi, maupun asimilasi.
- Nilai sosial diperoleh, dicapai, dan dijadikan milik diri melalui proses belajar.
- Nilai sosial memuaskan manusia dan memiliki peranan dalam usah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial.
- Nilai sosial merupakan asumsi-asumsi abstrak dimana terdapat konsensus sosial tentang harga relatif dari objek dalam masyarakat.
- Nilai sosial cenderung berkaitan satu dengan yang lain, dan mambentuk pola-pola dan sistem nilai dalam masyarakat.
- Sistem nilai sosial beragam bentuknya antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain, sesuai dengan penilaian yang diperlihatkan oleh setiap kebudayaan terhadap bentu-bentuk kegiatan tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan.
- Niali sosial selalu memberikan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada, sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
- Masing-masing nilaisosial mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap orang perorangan dan masyarakat sebagai keseluruhan.
- Nilai sosial dapat melibatkan emosi atau perasaan.
- Nilai sosial dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat, baik secara positif maupun negatif.

- Fungsi Nilai sosial
Fungsi nilai sosial antara lain sebagai berikut.
- Sebagai faktor pendorong, berkaitan dengan nilai-nilai yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan.
- Sebagai petunjuk arah dari cara berpikir, berperasaan, dan bertindak; panduan menentukan pilihan; sarana untuk menimbang penilaian masyarakat; penentu dalam memenuhi peran sosial; dan pengumpulan orang dalam suatu kelompok sosial.
- Sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu.
- Sebagai alat solidaritas kelompok atau masyarakat.
- Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat.

Norma Sosial
- Pengertian Norma Sosial
Nilai dan norma selalu berkaitan. Walaupun demikian, keduanya dapat dibedakan. Norma pada dasarnya adalah juga nilai, tetapi disertai dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat.

- Jenis-Jenis Norma Sosial
- Norma Sosial Dilihat dar Sanksinya
Dilihat dari sanksi atau kekuatan mengikatnya, terdapat beberapa jenis norma, yaitu sebagai berikut.
- Tata Cara, merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan dengan sanksi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya.
- Kebiasaan, merupakan cara-cara bertindak yang digemari oleh masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang.
- Tata Kelakuan, merupakan norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran agama, atau ideologi yang dianut oleh masyarakat. Tata kelakuan sangat penting dalam masyarakat, karena mempunyai fungsi sebagai berikut.
- memberi batas-batas pada tingkah laku individu.
- mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya.
- menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat sehingga
mengukuhkan ikatan dan mendorong tercapainya integrasi sosial yang
kuat.
- Adat, merupakan norma yang tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan menderita karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak langsung dikenakan.
- Hukum, merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.

- Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya
Dilihat dari sumbernya, norma sosial terdiri dari 4 macam yaitu:
- norma agama, yakni ketentuan-ketentuan hidup bermasyarakat yang bersumber pada ajaran agama.
- Norma kesopanan atau etika, yakni ketentuan-ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan atau interaksi sosial masyarakat.
- Norma kesusilaan, yakni ketentuan-ketentuan yang bersumber pada hati nurani, moral, atau filsafat hidup.
- Norma hukum, yakni ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan bersumber pada kitab undang-undang suatu negara.

- Fungsi Norma Sosial
Fungsi norma sosial antara lain sebagai berikut.
- Sebagai pedoman atau patokan perilaku dalam bermasyarakat.
- Merupakan wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.
- Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu masyarakat.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India