1. Dalam
bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata. Obat tetes mata yang kita gunakan sehari-hari
juga menggunakan system larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia,
dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut
disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
2.
Sistem
larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia
yakni cairan intra sel dan ekstra sel. Komponen yang berfungsi sebagai
penyangga di dalam tubuh manusia adalah komponen H2PO4- dan HPO42-. Buffer ini
berfungsi untuk mempertahankan harga pH dalam tubuh manusia yakni sekitar 7,4.
3.
Adanya
larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.
4.
Menjaga pH
pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45 ,yaitudari ion HCO3-dengan
ion Na+ . Apabila pH darah lebihdari 7,45 akan mengalami alkalosis,
akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari
7,35 akan mengalami acidosis akibatny ajantung, ginjal, hati dan pencernaan akan
terganggu.
5.
Menjaga pH
cairan tubuh agar ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yaitu
asam dihidrogenposphat (H2PO4-) dengan basa
monohidrogenposphat (HPO4-2)
6.
Menjaga pH
makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam benzoat dengan
natrium benzoat).
7.
Dalam
bidang industri, terutama bidang farmasi (obat-obatan), diperlukan keadaan pH
yang stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif dalam obat-obatan akan
terus berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik dan obat yang dapat menimbulkan
iritasi seperti tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH
cairan tubuh. pH Obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak terjad
iasidosis atau alkalosis pada darah.
8.
Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga
untuk
mengendalikan pH
larutan.
Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat
dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan
air. Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal
berwarna
putih. Serbuk Kristal tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas
air), atau bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul
air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal
dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat
dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous
dengan pemanasan di atas 74 °C.
9. Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai
zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama
minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan
(E number ) adalah
E330. Garam
sitrat
dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk
biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat
sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan
obat-obatan.
10. Kemampuan asam
sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai
bahan sabun
dan deterjen. Dengan mengkelat logam pada air sadah, asam sitrat
memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan
zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan
bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan
ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks
sitrat.
Sumber: http://rizkyanggreini.blogspot.com/2012/04/aplikasi-larutan-buffer-dalam-kehidupan.html
0 comments:
Post a Comment