Menurut Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan
Belanda, menyatakan bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan
berupa gelombang. Perbedaan cahaya dan bunyi hanya terletak pada panjang
gelombang dan frekuensinya. Pada teori ini Huygens menganggap bahwa
setiap titik pada sebuah muka gelombang dapat dianggap sebagai sebuah
sumber gelombang yang baru dan arah muka gelombang ini selalu tegak
lurus tehadap muka gelombang yang bersangkutan. Pada teori Huygens ini
peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, ataupun difraksi cahaya
dapat dijelaskan secara tepat, namun dalam teori Huygens ada kesulitan
dalam penjelasan tentang sifat cahaya yang merambat lurus.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada tahun 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di
Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (a dynamical
theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja
penelitiannya antara tahun 1861 dan 1865.
Percobaan James Clerk Maxwell (1831 – 1879) seorang ilmuwan
berkebangsaan Inggris (Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat
gelombang elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×108
m/s, oleh karena itu Maxwell berkesimpulan bahwa cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik. Kesimpulan Maxwell ini di dukung oleh :
1. Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 –
1894) yang membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang tranversal. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat
menunjukkan gejala polarisasi.
2. Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 –
1943) yang menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat
berpengaruh terhadap berkas cahaya.
3. Percobaan Stark (1874 – 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman
yang mengungkapkan bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat
mempengaruhi berkas cahaya.
Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
a. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
b. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik.
Percobaan-percobaan yang teliti membawa kesimpulan :
1. Pola gelombang elektromagnetik sama dengan pola gelombang transversal
dengan vektor perubahan medan listrik tegak lurus pada vektor perubahan
medan magnet.
2. Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala pemantulan, pembiasan, difraksi, polarisasi seperti halnya pada cahaya.
3. Diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.
Gelombang elektromagnetik lahir sebagai paduan daya imajinasi dan
ketajaman akal pikiran berlandaskan keyakinan akan keteraturan dan
kerapian aturan-aturan alam. Hasil-hasil percobaan yang mendahuluinya
telah mengungkapkan tiga aturan gejala kelistrikan, antara lain sebagai
berikut :
a) Hukum Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat.
b) Hukum Biot-Savart : Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet disekitarnya.
c) Hukum Faraday : Perubahan medan magnet (B) dapat menimbulkan medan listrik (E).
Didorong oleh keyakinan atas keteraturan dan kerapian hukum-hukum alam,
Maxwell berpendapat bahwa masih ada kekurangan satu aturan kelistrikan
yang masih belum terungkap secara empirik. Jika perubahan medan magnet
dapat menimbulkan perubahan medan listrik maka perubahan medan listrik
pasti dapat menimbulkan perubahan medan magnet, demikianlah keyakinan
Maxwell.
Dengan pengetahuan matematika yang dimilikinya, secara cermat Maxwell
membangun teori yang dikenal sebagai teori gelombang elektromagnetik.
Baru setelah bertahun-tahun Maxwell tiada, teorinya dapat diuji
kebenarannya melalui percobaan-percobaan. Menurut perhitungan secara
teoritik, kecepatan gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada
permitivitas ruang hampa ( εo) dan permeabilitas ruang hampa (µo ).
Dengan memasukkan 12 C2/N.m2 danεo= 8,85 . 10 7 Wb/A.mμo = 4π.10
diperoleh nilai c = 3.108 m/s, nilai yang sama dengan kecepatan cahaya.
Oleh sebab itu Maxwell mempunyai cukup alasan untuk menganggap cahaya
adalah gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu konsep gelombang
elektromagnetik ini merupakan penyokong teori Huygens tentang cahaya
sebagai gerak gelombang.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan
menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan
induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia
mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
Heinrich Rudolf Hertz (1886-1888), pertama kali membuktikan teori
Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki
seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke
persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.
Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Rudolf Hertz. Setiap
muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi
elektromagnetik. Waktu kawat (atau panghantar seperti antena)
menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada
frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi,
gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti
partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan
cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai
partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai
energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan
Planck E = Hν, di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck
-6.626 × 10 −34 J•s — dan ν adalah frekuensi gelombang. Einstein
kemudian memperbarui rumus ini menjadi Ephoton = hν.
Hertz adalah ahli fisika terkenal dari Jerman setelah Maxwell, pada
zamannya. Hertz menunjukkan keberadaan gelombang radio pada akhir tahun
1880-an. Dia menggunakan alat yang disebut kumparan induksi untuk
menghasilkan tegangan tingi. Salah satu transmitter pertama ciptaannya
terdiri atas dua kumparan kecil dengan celah bunga api. Arus yang
berbolak-balik cepat dalam bunga api di ujung-ujung kumparan
menghasilkan gelombang radio. Untuk mendeteksi gelombang tersebut, Hertz
menggunakan receiver yang terdiri atas dua batang dengan celah bunga
api sebagai antena penerima. Bunga api melompati celah dimana gelombang
tersebut diambil.
Hertz menunjukkan bahwa sinyal-sinyal tersebut bersifat gelombang
elektromagnetik. Hertz menjadi orang terkenal setelah melakukan
percobaan tersebut. Untuk menghormatinya, nama Hertz dipakai untuk
satuan frekuensi.
Kemajuan teknologi berdampak pula terhadap siaran radio. Dulu kita hanya
dapat menikmati siaran radio dengan gelombang AM (amplitude
modulation). Namun, kini pendengar pun dimanjakan oleh kemunculan
gelombang radio FM (frequency modulation) yang bersuara lebih jernih.
Orang yang berjasa menemukan gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong
yang dikenal sebagai “Bapak penemu radio FM”.
Amstrong dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New York City,
Amerika Serikat (AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak
kecil. Bahkan, ketika usianya baru menginjak 14 tahun, ia telah
bercita-cita ingin menjadi seorang penemu. Ketika menginjak remaja, dia
mulai mencoba menjadi tukang servis alat-alat rumah tangga tanpa kabel
(nirkabel), dan ketika duduk di bangku SMA, dia telah mulai mengadakan
uji coba dengan membuat tiang antena di depan rumahnya untuk mempelajari
teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami gangguan.
Dia dengan cepat dapat memahami permasalahan pada alat komunikasi
tersebut. Ia juga dapat menemukan kelemahan sinyal pada penerima akhir
transmisi komunikasi. Padahal, tidak ada cara lain untuk memperkuat
tenaga pada pengiriman akhir.
Untuk mengembangkan pengetahuannya pada masalah gelombang komunikasi,
setelah tamat SMA, Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan
teknik. Di universitas itulah ia melanjutkan penelitiannya di bidang
nirkabel. Pada tahun ketiga di Universitas Columbia, Armstrong
memperkenalkan temuannya, berupa penguat gelombang radio pertama (radio
amplifier). Radio sendiri sebenarnya sudah ditemukan terlebih dahulu
oleh Lee De Forest yang menggunakan Tabung Audion yang diberi nama
tabung Lee De Forest. Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu
lemah.
Armstrong mempelajari cara kerja tabung Lee DeForest dan kemudian
mendesain ulang dengan mengambil gelombang elektromagnetik yang datang
dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat memberi sinyal balik
melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak
20.000 kali per detik. Fenomena ini oleh Armstrong disebut dengan
“regenerasi radio”, yang merupakan penemuan penting dan perlu saat radio
pertama kali ada.
Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan 20 ton
generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit
tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter
yang menjadi inti operasional radio. Dan dia lulus sarjana teknik tahun
1913. Atas temuannya tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan
memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun 1914.
Enam tahun kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas
penerima superheterodyne, dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio
pertama bernama KDKA di Pittsburgh. Mulailah radio menjadi sangat
populer pada saat itu, mulai dari hiburan sampai berita penting, tidak
ada yang tidak memakai jasa radio. Setelah itu, bermunculan terus
gelombang radio lainnya. RCA (The Radio Corporation of America) segera
membeli seluruh hak paten radio begitu juga radio lain ikut membelinya.
Setelah Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke Universitas Columbia
dan bekerja sebagai profesor di universitas tersebut. Tahun 1923 dia
menikah dengan Marion Mac Innes, sekretaris dari Presiden RCA, David
Sarnoff. Pada dekade tersebut dia terlibat dalam perang perusahaan dalam
mengendalikan hak paten radio. Hal ini berlanjut sampai awal tahun
1930, dan Armstrong kalah di pengadilan. Meski demikian, dia terus
melanjutkan penelitian untuk memecahkan masalah statistik radio. Ia
berkesimpulan, hanya ada satu solusi agar karyanya yang telah dicuri
orang bisa dihargai, yaitu merancang sistem yang sama sekali baru.
Penelitian demi penelitian pun terus dia lakukan untuk lebih
menyempurnakan suara radio tersebut. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan
sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih
meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang
sebelumnya belum ada. Sistem tersebut juga menyediakan sebuah gelombang
tunggal membawa dua program radio dengan sekali angkut. Pengembangan ini
disebut dengan multiplexing.
Mengenai perbedaan antara gelombang AM dan FM, bisa dijelaskan sebagai
berikut. Sinyal suara tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal
suara bukan gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah
menjadi gelombang elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang
dibutuhkan. Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah,
sinyal suara tersebut terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio
dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut. Metode
untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi.
Modulasi yang sering dipakai radio adalah modulasi amplitudo (AM –
amplitude modulation) dan modulasi frekuensi (FM – frequency
modulation).
Beda utama antara gelombang AM dengan FM adalah cara memodulasi
suaranya. Gelombang FM mempunyai range tambahan sebesar plus 455 KHz.
Jadi, jika ada frekuensi radio 88.00 FM, sebenarnya dia menggunakan
frekuensi 88.00 MHz + 455 KHz. Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah,
gelombang FM itu memodulasi suara secara digital. Jadi, gelombang suara
audio itu dicacah secara digital sesuai frekuensi audio (batas ambang
telinga antara 6 Hz – 20 KHz). Setelah dicacah secara digital (tambahan
455 KHz tadi, sebagai digital audio buffer), sinyal digital tersebut
di-mix dengan gelombang radio (carrier) yang berfrekuensi 88.0 MHz tadi,
kemudian dilempar ke udara terbuka. Bagaian yang penting dari sistem
pemancar FM adalah antena, saluran transmisi, dan pemancar itu sendiri.
Untuk memperkenalkan temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong
mendapat izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang didirikan
di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya tersebut , pada 1941, Institut
Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong berupa medali Franklin,
yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan.
Kekalahannya dalam sengketa selama bertahun-tahun dengan perusahaan yang
telah memanfaatkan hak ciptanya, tak berpengaruh terhadap pemberian
medali Franklin tersebut.
Armstrong harus mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Sang penemu
gelombang radio FM tersebut diketemukan mati bunuh diri di tahun 1954.
Istrinya, Marion MacInnes, yang menjadi pewaris hasil temuan Armstrong
melanjutkan perjuangan suaminya bertempur di persidangan dan memenangkan
jutaan dolar. Atas kejernihan suara yang dihasilkannya di awal ’60-an,
saluran FM mendominasi sistem radio, dan bahkan digunakan untuk
komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional
Amerika, NASA.
Kesimpulan
1) Christian Huygens (1629-1695) seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda,
menyatakan bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan berupa
gelombang.
2) Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal
Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A
dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja
penelitiannya antara 1861 dan 1865.
3) Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan
menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan
induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya.
4) Heinrich Rudolf Hertz (1886-1888), pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen.
5) Orang yang berjasa menemukan gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal sebagai “Bapak penemu radio FM”.
DAFTAR PUSTAKA
http://klipingut.wordpress.com/2008/01/02/edwin-howard-armstrong-1890-1954-penemu-gelombang-radio-fm/
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/penemu-gelombang-elektromagnetik.html
http://www.mustofaabihamid.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment