Labels

B.Indonesia (4) b.inggris (3) b.sunda (1) biografi (2) Biologi (7) cerita pengalaman (18) cerpen (2) Cheat Point Blank (20) Cheats (18) cracking (3) ekonomi (2) Fisika (13) games (3) Geografi (5) hari raya (1) HPO (1) informasi (11) jualan (3) kimia (20) koleksi (3) matematika (8) musik (1) ngakak (16) ninja saga (9) Pelajaran (127) Pengetahuan (52) perenungan (27) PKN (29) PLH (6) rajutan (1) rempah (1) Request (7) sejarah (8) Seni Budaya (7) Seram (2) sinopsis film (2) software (10) sosiologi (2) story telling (1) TIK (13) tugas (121) Tutorial (38)

Friday, October 19, 2012

download turbo pascal program pascal if then else , while do , case of , repeat until

bagi yang ingin mendownload turbo pascal bisa disini , ini adalah contoh program yang bisa dijadikan di tubo pascal semoga bisa membantu , turbo pascal disini bisa di download di bawah semoga bermanfaat , kalau ada pertanyaan silahkan berkomentar terima kasih ^^

Program if_then:
Uses Crt;
Var
Nilai : Real;
Begin
Write ('Jumlah Nilai :');
Readln (nilai); { Pemasukan data }
If nilai > 60 Then {seleksi kondisi variabel nilai}
Writeln('Lulus') { Dilaksanakan jika nilai lebih besar dari 60 }
Else
Writeln('Tidak lulus'); { Dilaksanakan jika variabel nilai lebih kecil dari 60 }
End.



Program case_of;
Var
x: Char ;
Begin
Write ('Nilai Numerik yang didapat :');
Readln (x);
Case x Of
'A': Writeln ('Sangat Baik’);
'B': Writeln('Baik’);
'C': Writeln('Cukup');
'D': Writeln('Kurang');
'E': Writeln('Sangat Kurang');
End;
End.



program while_do;
Uses Crt;
Var
a, b : Integer;
Begin
ClrScr;
a:=1;
b:=1;
While a < 4 Do{ loop selama a masih lebih kecil dari 4 }
Begin
a := a+1;
While b < 3 Do{ loop selama b masih lebih kecil dari 3 }
Begin
Write (a:3,b:2);
b:=b+1;
End;
End;
Readln;
End.



program repeat_until;
Var
a,b,c : Real;
Begin
Writeln('========================================');
Writeln(' sisi A sisi B Sisi C ');
Writeln (' =======================================');
a:= 1;
Repeat { perulangan luar }
b := 0;
Repeat{ perulangan dalam }
c:=Sqrt (a*a+b*b);
Writeln (a:6:2, b:9:2, c:9:2);
b:=b+5;
Until b>25; { berhenti jika b lebih besar dari 5 untuk perulangan dalam }
a:=a+1;
Until a>3; { berhenti jika a lebih besar dari 3 untuk perulangan luar }
Writeln(' =======================================');
End.

Program turbo pascal bisa di download disini : download

Tuesday, October 16, 2012

proses pencernaan karbohidrat , protein dan lemak

 PENCERNAAN KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat dalam mulut : Proses  pencernaan makanan karbohdrat dimulai di dalam mulut, ketika makanan dikunyah makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri atas enzim ptyalin (suatu α amylase) yang terutama disekresikan oleh kelenjar parotis. Enzi mini menghidrolisis tepung menjadi disakarida maltose dan polimer glukosa kecil lainnya yang mengandung 3 sampai 9 molekul glukosa (seperti maltotriosa dan α limit dekstrin) yang merupakan titik cabang molekul tepung.
Tetapi makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, dan mungkin tidak lebih dari 5 % dari semua tepung yang dimakan telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan. Pencernaan makanan berlanjut di usus halus.
Pencernaan oleh amylase Pankreas : Sekresi pancreas mengandung sejumlah besar α amylase yang fungsinya hamper mirip dengan α amylase saliva tetapi beberapa kali lebih kuat. Oleh karena itu dalam waktu 15 sampai 30 menit setelah kimus dikosongkan dari lambung ke dalam duodenum dan bercampur dengan getah pancreas , sebenarnya semua tepung telah dicernakan. Pada umumnya hamper semua tepung diubah menjadi maltose dan polimer – polimer glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum atau jejunum bagian atas.
Hidrolisis disakarida dan polimer – polimer glukosa kecil menjadi monosakarida oleh enzim – enzim epitel : Terdapat 4 enzim yang terletak pada vili usus halus, yaitu enzim lactase, sukrase , maltase dan α – dekstrinase, yang mampu memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, dan maltose demikian juga polimer – polimer glukosa lainnya menjadi unsure monosakarida .
Amylase pancreas menghidrolisis pati , glikogen dan polisakharida menjadi disakarida , termasuk maltosa.
pencernaan karbohidrat copy
MONOSAKARIDA

 
PENCERNAAN  PROTEIN
Protein  dalam makanan dibentuk dari rantai panjang amino yang diikat bersama oleh ikatan peptide. Ikatan yang khas adalah  sebagai berikut :
rangkaian peptida
Pencernaan protein dalam lambung :  Pepsin enzim peptic lambung yang penting ,paling aktif pada pH 2,0 sampai 3,0 dan tidak aktif pada kira kira pH di atas 5.  Akibatnya agar enzim ini dapat melakukan kerjanya terhadap pencernaan protein, maka cairan getah lambung harus bersifat asam. Kelenjar lambung mensekresi sejumlah besar asam hidroklorida. Asam hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal pada pH kira kira 0,8, tetapi pada saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar nonparietal lambung, pH berkisar antara 2,0 sampai 3,0 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktivitas pepsin.
sekresi hcl lambung
CERNA PROTEIN 1
Pencernaan Protein oleh sekresi Pankreas :  Kebanyakan pencernaan protein terjadi terutama dalam usus halus bagian atas, di dalam duodenum dan jejunum, di bawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari sekresi pancreas.
 Saat protein meninggalkan gaster , protein biasanya terutama dalam bentuk proteosa , pepton dan polipeptida polipeptida besar. Segera setelah masuk usus halus produk yang sudah dipecahkan sebagian diserang oleh enzim – enzim proteolitik utama pancreas, tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase dan proelastase . Baik tripsin maupun kimotripsin dapat memecahkan molekul – molekul protein menjadi polipeptida polipeptida kecil kecil, karboksipeptidase kemudian memecah polipeptida menjadi asam amino. Proelastase meningkatkan elastase yang kemudian mencernakan serabut – serabut elastin yang menahan daging.
skema pankreas
CERNA PROTEIN 2


LIPID DIGESTION
Pencernaan lemak dalam usus : Sejumlah kecil trigliserida dicernakan di dalam lambung oleh lipase gaster. Pada dasarnya semua pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus , sebagai berikut :
Emulsifikasi lemak oleh asam empedu : Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga enzim pencernaan yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan gelembung lemak. Proses ini disebut emulsifikasi lemak, dan dicapai sebagian malalui pergolakan di dalam usus halus di bawah pengaruh empedu, sekresi hati yyang tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi , empedu mengandung sejumlah besar garam empedu juga fosfolipid lesitin , yang keduanya , tetapi terutama lesitin sangat penting untuk emulsifikasi lemak .
Pencernaan trigliserida oleh lipase pancreas : Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pancreas di dalam getah pancreas. Enzi mini terdapat dalam jumlah sangat banyak di dalam getah pancreas, cukup untuk mencernakan semua trigliserida yang dapat dilakukan dalam beberapa menit.
Produk akhir pencernaan lemak : Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecahkan oleh getah pancreas menjadi asam lemak bebas dan 2-monogliserida.


pensernaan lemak 

SUMBER : http://www.sman2-tsm.sch.id/2011/01/sistem-pencernaan-manusia-2/

Monday, October 15, 2012

Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari

1)       Hukum 1 Newton
 “jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol,maka benda yang mula2 diam akan tetap diam. Benda yang mula2 bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan”

Jadi jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja
pada sebuah benda sama dengan nol (F = 0),
maka percepatan benda juga sama dengan nol (a= 0) dan benda tersebut :
- Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Bagian kedua dari pernyataan itu dapat dipahami sebagai berikut. Jika lintasan awal
gerak benda itu perlu suatu dorongan (yang dalam hal ini disebut gaya atau resultan
gaya). Begitu pula bila diinginkan mengubah kecepatan benda baik mempercepat atau
memperlambat, maka juga diperlukan gaya. Jadi bila tidak ada gaya atau resultan
gayanya nol maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan benda akan selalu tetap.
Jadi benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika benda tidak dikenai
gaya atau resultan gaya. Hal ini yang menyebabkan seringnya hukum I Newton disebut
sebagai hukum kelembaman/inertia (malas/inert untuk berubah dari keadaan awal).
Dalam persamaan matematis hukum I Newton sering dituliskan sebagai berikut.
 F = 0
dimana  F adalah resultan gaya yang bekerja pada benda.
Kesimpulan : F = 0 dan a = 0 Karena benda bergerak translasi, maka pada sistem
koordinat Cartesius dapat dituliskan
 Fx = 0 dan  Fy = 0.



2)       Hukum II Newton
 “percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan masa benda”

dimana m adalah massa benda dalam satuan kg, a adalah percepatan benda dalam satuan
m/s2, dan  F adalah resultan gaya yang bekerja pada benda.
 F adalah resultan gaya yang menjumlahkan beberapa gaya pada benda.




 Hukum II Newton inilah yang boleh kita sebut sebagai hukum Newton tentang gerak.

3)       Hukum III Newton
“jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua,maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama,tetapi arahnya berlawanan”




C. Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis
Secara umum, gaya gesek suatu benda dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu
gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis terjadi saat benda dalam
keadaan diam atau tepat akan bergerak. Sedang gaya gesek kinetik terjadi saat benda
dalam keadaan bergerak.
Gaya gesek merupakan gaya sentuh, artinya gaya ini muncul jika permukaan dua
zat bersentuhan secara fisik, di mana gaya gesek tersebut sejajar dengan arah gerak benda
dan berlawanan dengan arah gerak benda. Untuk menentukan gaya gesek suatu benda
perhatikan beberapa langkah sebagai berikut!
1. Analisislah komponen-komponen gaya yang bekerja pada benda dengan
menggambarkan uraian gaya pada benda tersebut. Peruraian gaya-gaya ini akan
membuat kita lebih mudah memahami permasalahan.
2. Tentukan besar gaya gesek statis maksimun dengan persamaan:
fsmak = s . N
dimana :
fsmak = gaya gesek statis maksimum (N)
s = koefisien gesek statis. Nilai koefisien ini selalu lebih besar dibanding
nilai koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
3. Tentukan besar gaya yang bekerja pada benda yang memungkinkan menyebabkan
benda bergerak. Kemudian bandingkan dengan gesar gaya gesek statis maksimum.
a. Jika gaya penggerak lebih besar dari gaya gesek statis maksimum, maka
benda bergerak. Gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis, dengan
demikian:
fk = k . N
dimana :
fk = gaya gesek kinetis (N)
k = koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
b. Jika gaya penggerak sama dengan gaya gesek statis maksimum maka benda
dikatakan tepat akan bergerak. Artinya masih tetap belum bergerak, sehingga
gaya gesek yang bekerja pada benda sama dengan gaya gesek statis
maksimumnya.
c. Jika gaya penggeraknya lebih kecil dari gaya gesek statis maksimumnya
maka benda dikatakan belum bergerak. Gaya gesek yang bekerja pada benda
sebesar gaya penggerak yang bekerja pada benda.





referensi

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India